VSAT adalah singkatan dari Very Small Aperture Terminal adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu pada titik yang sama di atas permukaan bumi, maka dia akan selalu berada di atas sana dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/VSAT)
Untuk dapat akses dari satelit tentu kita membutuhkan antena parabola, apa saja yang terdapat pada antena parabola itu:
LNB – dan untuk apa?
LNB merupakan jantung dari antena satelit. Pada dasarnya, merupakan sebuah rongga resonator yang menerima sinyal satelit yang difokuskan dari pantulan antena dan memproses sinyal tersebut. Serupa dengan pipa organ yang mengubah energi transmisi menjadi sinyal elektrik. Sebuah switch elektonik tambahan memperkuat sinyal ini sebelum dikirim ke kabel coax dan mengubahnya menjadi frekuensi yang lebih rendah untuk mengurangi kehilangan sinyal di kabel.
Setiap LNB hanya dapat digunakan untuk band frekuensi tunggal, sebab S, C dan Ku band masing-masing memerlukan rongga resonator yang berbeda. Terdapat juga tipe untuk sinyal linear dan circular, yang dibedakan berdasarkan peletakan dipole internal.
Catu daya untuk switch elektronik juga menarik. Daya disediakan oleh receiver dan disalurkan melalui kabel coax. Sehingga kabel coax tidak hanya menyalurkan sinyal yang diterima dari antena ke receiver, tetapi juga memerlukan daya operasi dari receiver ke LNB (beserta sinyal kendali tambahan).
Fitur Switch
Ketika berpindah
saluran
Transponder memiliki satu atau dua polarisasi yang berbeda (horizontal/vertical dan sirkuler kiri/kanan). Sehingga receiver harus memberitahu LNB polarisasi untuk sinyal yang diberikan, sehingga dipole yang sesuai dapat diaktifkan. Voltase catu daya sebagai berikut: 14 V mengaktifkan polarisasi vertikal, sedangkan 18 V mengaktifkan polarisasi horizontal. Meskipun DiSEqC telah dikembangkan sebagai perangkat kendali yang handal dengan lebih dari 256 perintah, tetap tidak digunakan untuk memindahkan polarisasi.
Terdapat beberapa tipe rancangan untuk kegunaan yang berbeda. Tabel berikut menyajikan tipe LNB yang umum untuk extended Ku band dan menunjukkan bagaimana penggunaannya:
Type | Connections | Fixed assembly | Motorised dish | Multifeed |
Single LNB | One receiver | One satellite | Yes | 2 – 4 |
Twin LNB | Two receivers | One satellite | No | 2 – 4 |
Quad LNB | Four receivers | One satellite | No | 2 – 4 |
Quattro LNB | Multiple users | One satellite | No | 2 – 4 |
Octo LNB | Eight receivers | One satellite | No | 2 – 4 |
Monoblock 2 | Two receivers | Two satellites | No | 2, fixed |
Monoblock 4 | Four receivers | Two satellites | No | 2, fixed |
Monoblock 8 | Eight receivers | Two satellites | No | 2, fixed |
Desain lainnya hanya sesuai untuk antena tetap. LNB twin, quad dan octo adalah untuk mendukung dua, empat atau delapan receiver. Masing-masing receiver dihubungkan ke LNB dengan kabel coax tersendiri, sehingga memungkinkan sinyal diterima secara tersendiri oleh masing-masing receiver.
Multifeed untuk
Professional
· Rentang orbital tidak lebih dari +/- 10 derajat (kurang daripada lebih).
· Jarak satelit paling tidak 3 derajat.
· Diperlukan perintah DiSEqC untuk berpindah sinyal.
· Jika lebih dari satu receiver yang akan dihubungkan, maka diperlukan matrix sinyal.
· Agak sulit untuk mengatur arah antena.
Praktis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar